Jakarta, 8 April 2015 – Industri kesehatan berada dalam fase transisi di mana terapi, perangkat, produk dan jasa yang dijual berada dalam pengaturan perawatan tradisional yang tidak dapat bersaing dengan persyaratan yang telah ditetapkan untuk mengubah demografi dan kebutuhan konsumen. Pada saat yang sama, peluang untuk layanan baru dan perawatan kesehatan, seperti rawat jalan, mobile, dan perawatan kesehatan yang dilakukan di rumah, belum memiliki tingkat kematangan yang tepat untuk memberikan aliran pendapatan yang kuat meskipun telah menjanjikan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan dan mengurangi biaya dalam waktu jangka panjang. Sehingga para ahli dari Frost & Sullivan memprediksi bahwa setiap dua belas bulan dalam setahun akan terjadi gangguan dan transformasi.
“Dengan adanya konsumerisasi kesehatan dan perkembangan kesehatan mobile, model inovasi terbaru untuk pelayanan kesehatan, serta usaha pelayanan kesehatan di daerah pedesaan, menjadikan model pelayanan kesehatan tradisional atau ‘cara lama’ perlahan-lahan menghilang,” jelas Rhenu Buller, Partner dan Senior Vice President Healthcare, Frost & Sullivan.
Frost & Sullivan memprediksi pertumbuhan pasar kesehatan global akan mengalami pertumbuhan yang cukup lambat. “Di tahun 2015 sektor tradisional seperti obat-obatan dan peralatan medis akan tumbuh pada tingkat menengah, dengan pertumbuhan yang lebih cepat di area-area seperti diagnosa dan sistem pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi” jelas Mrs. Bhuller.
Peluang pertumbuhan di farmasi dan sektor bioteknologi berada pada obat generik dan biosimilars, vaksin, obat-obatan khusus dan area baru seperti penanaman sel punca (stemcell) dan pengobatan regeneratif. Frost & Sullivan memperkirakan keuntungan pasar stemcell di seluruh dunia dapat melebihi $60 miliar di tahun 2015, hal ini disebabkan oleh adanya peluncuran produk stemcell terbaru dan semakin meningkatnya kepentingan layanan bank stemcell di seluruh dunia.
Ia juga mengatakan bahwa pasar obat generik diproyeksikan akan mencapai $200 milyar di tahun 2015 dengan fokus peningkatan pada CNS, cardiovaskular, rheumatology, serta oncology. “Generik dan biosimilars adalah faktor pendorong terbesar di dalam industri farmasi, didukung oleh kontribusi besar yang diberikan oleh Amerika Latin serta Asia Pasifik,” katanya.
Pasar In Vitro Diagnostics (IVD) akan menjadi salah satu dari pasar yang tumbuh dengan cepat, didorong oleh immunochemistry, diagnostik molekuler dan pengembangan langsung ke jalur konsumen dalam hal kesehatan preventif dan diagnostik, sedangkan pertumbuhan sistem pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi akan didorong oleh pembangunan fasilitas, sistem terbaru serta analisis data.
Kawasan Asia Tenggara terus membangun infrastruktur kesehatan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
Pembelanjaan untuk layanan kesehatan non-swasta diperkirakan akan meningkat di sebagian besar negara Asia Pasifik hingga tahun 2020.
Frost & Sullivan memprediksi bahwa sebagian besar perluasan rumah sakit akan dilakukan oleh kemitraan publik swasta, sementara pemerintah fokus pada perluasan akses di daerah pedesaan serta perawatan primer. Hingga saat ini masih terdapat kesenjangan yang tinggi dalam hal infrastruktur kesehatan di Asia Tenggara, sehingga wilayah ini akan terus mengalami pembangunan infrastruktur rumah sakit.
Peningkatan akses pelayanan kesehatan di Indonesia mendorong tingkat pengeluaran
Frost & Sullivan berharap keuntungan pasar kesehatan Indonesia dapat mencapai 21 miliar USD di tahun 2019. Dr. Milind Sabnis, Director, Healthcare, Frost & Sullivan Asia Pacific mengatakan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan meningkatkan semua segmen di pasar kesehatan.
Ia memperkirakan presentase pengeluaran untuk obat dari total belanja kesehatan akan mendekati angka 19 persen setelah adanya pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), hal terjadi karena semakin banyak pasien yang berharap untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan tingginya permintaan obat-obatan.
Dr. Milind Sabnis juga mengatakan bahwa permintaan terhadap tempat tidur rumah sakit, terutama di luar wilayah Jakarta dan sekitarnya tidak dapat hanya ditangani oleh rumah sakit umum, sehingga rumah sakit swasta akan turut memperluas jaringan di luar kota untuk menjangkau area-area baru.
Dr. Milind Sabnis mengatakan bahwa kebijakan investasi asing kini semakin baik, hal ini akan menghasilkan peluang besar bagi industri kesehatan yang ingin menarik para pemain non konvensional untuk berinvestasi di industri kesehatan. Ia pun menambahkan bahwa setelah tahun 2014 pelayanan rumah sakit spesialis akan terbuka untuk 70 persen kepemilikan ASEAN. Hal ini akan membuka peluang bagi industri rumah sakit untuk menjadi bisnis terbuka untuk kemitraan dan saham antar negara-negara ASEAN.